INDONESIA TIDAK MAMPU MEMENUHI PERMINTAAN PERAWAT KELUAR NEGERI.
Indonesia merupakan salah satu pemasok tenaga kerja ke luar negri, utama tenaga kesehatan terkhusus perawat. Perawat Indonesia sangat diminati di luar negri seperti Timur Tengah dan Jepang. Mereka beranggapan bahwa Perawat Indonesia ulet, terampil dan murah senyum.
Menurut BP2TKI bahwa di tahun 2017 permintaan perawat ke Jepang adalah sebanyak kurang lebih 325 orang, dan ke eropa serta amerika sebanyak kurang lebih 200 orang. Namun permintaan ini tidak terpenuhi oleh Indonesia.
Permintaan itu bukannya Indonesia tidak mampu memenuhinya , menurut Prof. Achiriani hamid, SKp, beliau mengatakan bahwa banyak lulusan perawat di Indonesia baik dari jenjang D III dan S1 Profesi Ners namun banyak dari mereka tidak lulus uji kompetensi, hanya sedikit yang lulus uji kompetensi sehingga permintaan itu tak terpenuhi, hal ini disampaikan dalam Seminar Peberdayaan Institusi dalam meningkatakan Kelulusan UKNI dan pendayagunaan Lulusan Ners dan sosialisasi buku Sinersi di auditorium fakultas ilmu keperawatan Universitas Indonesia ,Depok pada tanggal 1 Maret 2018, yang diselenggarakan oleh Assosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia ( AIPNI ) / Association of Indonesian Nurse Education Center (AINEC ) yang di hadiri oleh seluruh perguruan tinggi yang mengelolah pendidikan Ners dalam keanggotaan AIPNI, Unsulbar adalah anggota AIPNI ke 311 dengan mengutus Bapak Ners Muhammad Irwan M.Kes,
Hal tersebut pun diamini oleh Bapak Dr I made Kariasa SKP, beliau adalah salah satu penyusun buku siNersi dan sebagai kabid pengembangan uji kompetensi,pemberdayaan dan pendayagunaan lulusan di AIPNI. Bahwa banyaknya lulusan Ners di indonesia yang belum lulus UKNI ( ujian kompetensi ners Indonesia ).
Hal senada pun disampaikan oleh ketua AIPNI pusat Bapak Dr Muhammad Hadi pada kesempatan yang sama , Bahwa ketidak terpenuhi permintaan tenaga perawat keluar negri bukan karena kurangnya lulusan Ners, namun banyaknya lulusan Ners yang belum lulus Uji kompetensi dan banyaknya lulusan ners yang bekerja tidak sesuai dengan profesi ners.
Solusi nya adalah dengan adanya buku siNersi diharapkan calon lulusan ataupun lulusan yang belum lulus ujian kompetensi dapat lulus ujian kompetensi yang akan diadakan pada bulan maret ini. Dan UKNI ini di laksanakan sebanyak 3 kali dalam setahun. Lulusan yang belum lulus uji kompetensi adalah tugas dari institusi untuk melakukan bimbingan kepada Lulusannya untuk menghadapi ujian tersebut.
Hal ini juga merupakan tantangan tersendiri bagi Unsulbar , karena walaupun sebagai anggota aipni yang paling baru kita tidak boleh santai apalagi tahun ini akan program s1 keperawatan akan meluluskan sebanyak 30 orang sebagai lulusan pertama dalam program tersebut, berarti dipersiapkan untuk mengikuti Program Pendidikan Profesi Ners yang akan dibuka pada Fakultas Ilmu Kesehatan Unniversitas Sulawesi Barat,.
Untuk itu Program Studi Keperawatan Universitas Sulawesi Barat serius untuk terus menggenjot mahasiswa dengan membekali mahasiswa dengan keterampilan dan ilmu pengetahuan Keperawatan sesuai dengan kurikulum AIPNI dan berbasis KKNI untuk menghadapi ujian kompetensi nantinya. Dan optimis program Studi Pendidikan Profesi Ners mendapat ijin operasional tahun ini. Mari kita doakan bersama. ( created by Chiwank)
0 comments:
Posting Komentar